Kerjasama Bilateral Indonesia-Kazakhstan Masih Setengah Hati

Sharing for Empowerment

Ia juga menuturkan bahwa aspek sejarah menjadi sesuatu yang bisa dielaborasi lebih jauh, khususnya sejarah hubungan Abad ke 13 ketika dinasti Jengis Khan dan Kubilai Khan yang mengirim utusan dalam rangka invasi ke Nusantara. Interaksi Nusantara dan dinasti Kubilai Khan yang ketika itu juga menguasai Kazakhstan memunculkan teknologi mesiu yang baru dikenal.

Akademisi UPN Veteran Jakarta seklaigus pemerhati masalah Internasional Bambang Susanto, menyebutkan bahwa tujuh negara di Asia Tengah, secara umum mempunyai postur politik tersendiri terkait stabilitas kawasan yang sarat ketegangan politik, terutama masalah terorisme. Ini mengemuka karena berbatasan langsung dengan titik api konflik seperti Afghanistan.

“Negara-negara Asia Tengah juga merupakan aset khusus bagi Rusia, yang menjadi bufferzone sebagai negara-negara eks Uni Soviet yang berhadapan langsung dengan garis perbatasan China dan Iran di Selatan. Secara geostrategic ekonomi, dengan kekayaan alam yang dimiliki terutama gas, uranium dan bahan tambang lain, negara-negara Asia Tengah seperti Tajikistan dan Kazakhstan tak pelak mempunyai nilai strategis penting bagi kestabilan kawasan. Terutama dalam hubungan perdagangannya dengan China dan Rusia. Terlebih China dengan konsep One Belt One Road yang tengah mencoba menguasai negara-negara Asia Tengah.“




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*