JAKARTA, KalderaNews.com – Dubes RI untuk Kazakhstan dan sekitarnya, Rahmat Pramono mengakui pemahaman dan kerjasama Indonesia dengan negara-negara Asia Tengah masih kurang, padahal kawasan tersebut mempunyai potensi ekonomi, budaya dan kerjasama pendidikan yang luar biasa.
Oleh sebab itu, kini sudah saatnya Indonesia melakukan kajian-kajian secara mendalam tentang kawasan Asia Tengah. Khusus Kazakhstan dan Tajikistan, sektor perdagangan, investasi dan pariwisata perlu dijadikan titik tekan utama dalam kerjasama dengan kedua negara tersebut.
“Kazakhstan adalah negara terbesar ke 9 di dunia, dengan luas daratan 2,6 juta Km2, dan mempunyai ekonomi yang paling maju ketimbang negara-negara lain di Asia Tengah,” ujarnya dalam Webtalks ke-13 bertajuk “Diplomasi Indonesia di Asia Tengah“ yang diselenggarakan Universitas Paramadina bekerjasama dengan Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial LP3ES, Selasa, 15 Juni 2021.
BACA JUGA:
- Inilah Profil Lengkap Rektor Universitas Paramadina Prof. Didik J. Rachbini, M.Sc., Ph.D
- Prof. Didik Junaidi Rachbini Prioritaskan Akreditasi A, Tata Kelola Keuangan dan Pengembangan Kampus Paramadina
- Harapan Baru untuk Rektor Baru Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini
Ia menambahkan tren perdagangan Indonesia-Kazakhstan sebelum pandemi meningkat pesat. Perdagangan dari segi logistik cukup maju, namun pintu masuk ke Kazakhstan dari Indonesia melalui pelabuhan khusus China yang berbatasan dengan Kazakhstan di pelabuhan Lianyungang karena lebih efisien.
Leave a Reply