TANGERANG, KalderaNews.com – Seiring meningkatnya jumlah penduduk golongan menengah, pembangunan perumahan klaster kecil juga turut bertambah. Perumahan klaster kecil biasanya memiliki fasilitas yang kurang mumpuni yang dapat menyebabkan berbagai masalah yang mengganggu kegiatan sehari-hari.
Masalah utama yang dikeluhkan oleh sebagian besar penduduk perumahan klaster kecil yaitu pengelolaan sampah dan ketersediaan air bersih. Dengan beralih fungsinya lahan dari ruang terbuka menjadi pemukiman, kondisi lahan penyerapan semakin sedikit, jumlah air yang dapat diserap semakin terbatas dan eksploitasi air tanah semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian air tanah untuk menghindari kurangnya sumber daya alam.
Eka Permanasari, Ph.D., yang merupakan dosen dan peneliti kajian urban dari , memiliki gagasan untuk menanggulangi masalah tersebut. Eka aktif sebagai seorang peneliti yang berkecimpung dalam bidang urban design, architecture, dan Southeast Asian Studies.
BACA JUGA:
- Beton Pun Membutuhkan Sauna: Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil UPJ
- Rencana Program Magister Kajian Urban UPJ Kolaborasi dengan Jaya Group
- Master of Urban Studies: Rencana UPJ Kolaborasi dengan Jaya Grup
Ia juga berpengalaman dalam menulis buku serta artikel dengan berbagai kolaborator di penjuru negeri dalam bidang urban studies. Melalui tulisannya yang berjudul “Penyelamatan Air Tanah dan Penanggulangan Sampah Melalui Program Biopori dan Komposter di Pemukiman Kecil Kelurahan Ciputat dan Ciputat Timur“, Dr. Permanasari berupaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan pembuatan biopori dan pengelolaan sampah organik melalui metode komposter.
Leave a Reply