23 Maret, Hari Meteorologi Sedunia, Begini Tema dan Sejarahnya

Sharing for Empowerment

Pada 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Lantas, pada 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor.

Pengamatan gempa bumi bermula pada 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta, sedangkan pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada 1928.

Saat masa pendudukan Jepang, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.

Dan kini, ranah tersebut dikoordinasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika alias BMKG.

Tema Hari Meteorologi Dunia 2023

Dilansir dari laman resmi WMO, tema peringatan Hari Meteorologi Dunia 2023 adalah “The future of weather, climate and water across generations”.

Peringatan Hari Meteorologi Dunia menjadi pengingat akan perubahan iklim di planet Bumi.

“Kita membutuhkan tindakan mendesak sekarang untuk memangkas emisi dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat bertahan hidup dan berkembang di planet kita,” demikian tulis laman WMO.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*