Vokasi USD Kembangkan Kursi Roda Cerdas dengan Perintah Gelombang Otak untuk Pasien Stroke Lumpuh

tim hibah Matching Fund Fakultas Vokasi USD bekerjasama dengan PT. Helber Elektronika Indonesia, berhasil mengembangkan kursi roda cerdas dengan penggunaan teknologi BCI (brain computer interface
Tim hibah Matching Fund Fakultas Vokasi USD bekerjasama dengan PT. Helber Elektronika Indonesia, berhasil mengembangkan kursi roda cerdas dengan penggunaan teknologi BCI (brain computer interface) (KalderaNews/Dok. USD)
Sharing for Empowerment

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Selama ini permasalahan penyediaan alat bantu bagi pasien stroke dalam menjalankan aktivitas sehari-hari belum memperoleh perhatian yang memadai.

Seperti diketahui, penyakit stroke termasuk dalam 3 besar penyakit disabilitas yang dapat berakibat fatal bahkan kematian.

Beranjak dari fakta itu, tim hibah Matching Fund Fakultas Vokasi USD bekerjasama dengan PT. Helber Elektronika Indonesia, berhasil mengembangkan kursi roda cerdas dengan penggunaan teknologi BCI (brain computer interface).

BACA JUGA:

Teknologi ini memberikan alternatif solusi yang lebih baik dalam penyediaan bantuan mobilitas bagi pasien stroke yang lumpuh dari bahu ke bawah dalam beraktivitas.

Prototipe kursi roda berbasis pengolahan sinyal otak (mindwave) ini diintegrasikan dengan sensor MPU6050, ultrasonik, GPS, dan IoT (Internet of Things).

Sensor MPU6050 (kombinasi accelerometer dan gyroscope) digunakan untuk mendeteksi pergerakan kepala, yang diintegrasikan dengan sinyal atensi dari mindwave, untuk merespon keinginan pengguna dalam mengendalikan kursi roda, termasuk dalam mengubah arah dan kecepatan.

Sementara itu, sensor ultrasonik digunakan untuk menghindari rintangan dan mengukur jarak dari objek di sekitar kursi roda.

”Integrasi GPS pada aplikasi ini untuk memberikan informasi tentang lokasi kursi roda dan pengguna, serta trak lintasan. Sedangkan integrasi IoT digunakan untuk membuat kursi roda terhubung ke jaringan internet dan berinteraksi dengan sistem lain, seperti perangkat mobile atau sistem perawatan medis,” ungkap Ignatius Deradjad Pranowo, S.S., M.Eng., mewakili tim Fakultas Vokasi USD.

Ia menambahkan hal ini memungkinkan pengiriman data real-tme, pemantauan jarak jauh, dan penyampaian informasi yang penting”

Lebih jauh, Derajad juga menyampaikan bahwa melalui integrasi berbagai teknologi dalam kursi roda cerdas tersebut, seorang penderita stroke juga akan sangat terbantu untuk mendapatkan bantuan atau pertolongan dari tenaga medis jika diperlukan.

”Melalui koneksi IoT, informasi seperti lokasi, kondisi fisik pengguna, dan pergerakan kursi roda dapat dikirimkan kepada perawat atau tenaga medis. Ini memungkinkan pemantauan jarak jauh dan intervensi cepat jika diperlukan,” ungkap Derajad.

Berkat hibah Matching Fund Vokasi, USD sebagai perguruan tinggi maupun PT. Helber Elektronika Indonesia sebagai mitra industri dapat saling melengkapi dan mewujudkan hilirisasi hasil inovasi penelitian, sehingga hasil riset tidak mandeg hanya sebagai prototipe.

Selain itu, tentunya bagi penderita stroke yang lumpuh, teknologi ini akan dapat meningkatkan kemandirian mereka khususnya dalam hal mobilitas, yaitu memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari tanpa bantuan eksternal yang terlalu banyak.

Namun demikian teknologi yang banyak memberi dampak postif ini tentunya masih membutuhkan pengembangan dan dukungan lebih jauh, khususnya jika akan dikembangkan menjadi produksi massal yang bisa digunakan untuk membantu lebih banyak penderita stroke. Perbandingan cost-benefit tentu menjadi pertimbangan.

”Hasil rekacipta yang juga melibatkan mahasiswa Prodi Teknologi Rekayasa Mekatronika ini masih perlu dikembangkan dan didukung dari sisi pembiayaan. Biaya produksi yang muncul dari pengembangan kursi roda mulai bahan baku, teknologi, pengujian, perijinan, dan pemasaran memang cukup besar.”

“Namun bila disandingkan dengan manfaat yang diperoleh dari penggunaan produk inovasi ini, yang meliputi: peningkatan mobilitas dan kemandirian, peningkatan kualitas hidup dan partisipasi sosial, pengurangan biaya perawatan dan pengobatan jangka panjang. Maka efek manfaatnya bisa dikatakan sebanding bahkan melampaui biaya sumber daya yang telah digunakan,” tandas Derajad.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*