JAKARTA, KalderaNews.com – Tahun 2025 bakal jadi tahun istimewa, lantaran ditandai dengan adanya parade planet, gerhana bulan total, hingga hujan meteor.
Peneliti Pusat Riset Antariksa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gerhana Puannandra Putri.
Puan mengatakan, parade planet akan terlihat sejak awal 2025, di mana sejumlah planet dapat dipantau dari Bumi pada waktu bersamaan.
BACA JUGA:
- Gawat! BMKG Prediksi Musim Hujan di Indonesia akan Disertai Fenomena La Nina hingga April 2025
- Cek Di Sini! 5 Fenomena Astronomi pada Desember 2024, Ada Raja Hujan Meteor Nih!
- BMKG: Waspada, Cuaca Ekstrem Mengancam Liburan Natal dan Tahun Baru!
“Biasanya, planet-planet tidak bisa diamati dalam satu malam yang sama. Tapi, tahun depan, kita bisa melihat lima planet sekaligus, yaitu Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Uranus,” paparnya.
Tapi, Puan menyebut, hanya Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus yang bisa diamati, sebab Uranus yang redup sulit dibedakan dari bintang lainnya.
Gerhana bulan total
Selain itu, Puan menyatakan bahwa akan terjadi gerhana Bulan total yang bisa diamati masyarakat Indonesia, dan diprakirakan terjadi 7 September 2025.
“Fenomena ini akan berlangsung mulai pukul 22.30 sampai 03.30 WIB keesokan harinya. Jadi, siap-siap saja tanggal 7 September, kita bisa mengamati gerhana Bulan,” katanya.
Gerhana Bulan total ini aman diamati dengan mata telanjang, dan ketika puncaknya, bulan tampak kemerahan karena pembiasan cahaya oleh atmosfer Bumi.
Hujan meteor
Ada pula peristiwa okultasi bintang Betatauri yang diprakirakan terjadi pada 11 Oktober 2025, dan dapat diamati dari Indonesia.
Lalu, jelas Puan, terdapat berbagai hujan meteor yang bisa diamati, di antaranya seperti hujan meteor Kuadrantids (akhir Desember 2024-Januari 2025), Lirids (April), Eta Aquarids (April–Mei), Perseids (Juli–Agustus), Draconids dan Orionids (Oktober), Leonids (November), dan Geminids (Desember).
Setiap hujan meteor tersebut tentu memiliki ciri khas, baik dari asal-usul batuannya, seperti dari komet atau asteroid, hingga jumlah meteoroid yang terlihat.
“Ada hujan meteor yang cuma bisa terlihat sedikit, mungkin hanya 20-30 meteor per malam, tapi ada yang hujan meteor itu sangat banyak. Jadi, bisa kelihatan cahayanya itu ada banyak sekali yang jatuh, itu bisa sampai 100 meteor per malam,” ujarnya.
Puan berharap, informasi ini dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan baru bagi masyarakat.
Ia pun mengajak kepada masyarakat Indonesia untuk sesekali melihat keindahan fenomena antariksa yang terjadi, sehingga bisa menambah pengetahuan dari tiap peristiwa alam yang terjadi.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply