
JAKARTA, KalderaNews.com – Influencer pendidikan, Jerome Polin, baru-baru ini membeberkan perhitungannya mengenai dana yang hilang akibat kasus korupsi dalam pengelolaan minyak mentah Pertamina.
Dalam unggahan Instagram pribadinya @jeromepolin ia mengajak publik untuk berpikir kritis tentang betapa besar kerugian tersebut dan bagaimana jika dana tersebut dialokasikan untuk sektor pendidikan.
Jerome mengilustrasikan betapa besar nilai Rp1 triliun, yang setara dengan 1.000 miliar. Jika seseorang menghabiskan Rp1 miliar setiap bulan, diperlukan waktu hingga 83 tahun untuk menghabiskan Rp1 triliun tersebut.
BACA JUGA:
- Video Seorang TikToker yang Sebut Semua Guru Korupsi dan Penjahat Viral, Guru Ini Beri Tanggapan
- Rektor Universitas Bandung Jadi Tersangka Korupsi PIP, Dosen dan Pegawai Tak Digaji 7 Bulan, Begini Kata Kemendikti Saintek
- Duh! KPK Sidak Dua Kampus di Jawa Tengah, Ada Dugaan Korupsi Jalur Mandiri
Bahkan, jika seseorang hanya menghabiskan Rp500 juta per bulan, uang itu akan habis dalam 166 tahun, melebihi usia rata-rata manusia.
Menyebut isu pendidikan, Jerome menghitung bahwa dengan uang sebesar Rp1 triliun, sebanyak 10.000 mahasiswa bisa menyelesaikan pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Namun, jika mengacu pada dugaan kerugian korupsi yang mencapai Rp193,7 triliun, maka sekitar 930.700 orang bisa memperoleh gelar sarjana, yang jumlahnya hampir setara dengan seluruh pendaftar SNBT 2024 di Indonesia.
Padahal, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, sebelumnya menjelaskan bahwa angka sebesar Rp193,7 triliun merupakan kerugian negara yang terjadi pada tahun 2023 dalam kasus pengelolaan minyak mentah Pertamina. Sementara itu, periode atau rentang waktu kejadian kasus ini berlangsung antara tahun 2018 hingga 2023.
Tidak berhenti di situ, Jerome juga menyoroti potensi pembangunan sekolah. Dengan asumsi biaya pembangunan satu sekolah sekitar Rp1 miliar, dana Rp 1 triliun bisa membangun 1.000 sekolah baru. Jika menggunakan angka dugaan kerugian korupsi Pertamina, Indonesia bisa membangun 193.000 sekolah baru di seluruh penjuru negeri.
Jerome mengungkapkan keheranannya atas hasil perhitungan tersebut, yang menurutnya tidak hanya sekadar angka, tetapi sebuah gambaran nyata tentang kerugian besar yang dialami negara akibat praktik korupsi.
“Bayangkan jika dana dari dua kasus korupsi besar ini digunakan dengan benar, dialokasikan untuk pendidikan atau pembangunan Indonesia. Betapa majunya negara kita bisa jadi!” ujar Jerome.
Melalui perhitungannya ini, Jerome ingin mengajak masyarakat untuk lebih kritis terhadap penggunaan dana negara, serta mendorong transparansi dalam pengelolaan anggaran yang seharusnya bisa digunakan untuk kemajuan bangsa.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply