3 Siswa MAN IC Batam Lolos Pertukaran Pelajar ke Jepang

Tiga siswa MAN IC Batam lolos pertukaran pelajar ke Jepang. (Ist.)
Tiga siswa MAN IC Batam lolos pertukaran pelajar ke Jepang. (Ist.)
Sharing for Empowerment

BATAM, KalderaNews.com – Tiga siswa MAN Insan Cendekia (IC) Kota Batam berhasil menorehkan prestasi. Mereka terpilih sebagai peserta Studi Exchange atau petukaran pelajar ke Jepang dalam program Asia Kakehashi Project yang digelar Bina Antarbudaya. Tiga siswa tersebut adalah Muhammad Dion Karnegi (XI MIPA 2), Muhammad Zikril Hakim (XI IIS 2), dan Farhan Azzura (XI MIPA 1).

BACA JUGA:

Bina Antarbudaya merupakan organisasi nirlaba mitra AFS (American Field Service) Intercultural Programs yang bertanggung jawab melaksanakan program pertukaran pelajar seperti AFS dan YES (Youth Exchange Studi). Setiap tahun, Bina Antarbudaya berusaha mengirimkan siswa-siswi terbaik Indonesia untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke berbagai negara tujuan.

Kepala MAN IC Batam Rudianto menyatakan, tahun ini Bina Antarbudaya memilih sebanyak 26 siswa terbaik untuk dikirimkan ke Jepang. Setelah melewati proses seleksi, tiga siswa MAN IC tersebut akhirnya berkesempatan untuk belajar di Negeri Sakura, Jepang selama 2020.

Proses seleksi tahap pertama (test online) dimulai pada 29 Juli-31 Agustus 2019. Tahap kedua tes wawancara, dan tes tahap ketiga dalam bentuk dinamika kelompok yang berlangsung pada 22 September 2019 di SMAN 3 Batam.

“Rencana, ketiga siswa bersama 23 peserta lainnya akan berangkat ke Jepang pada 31 Maret 2020 dan akan kembali ke Indonesia pada Februari 2021. Selama di sana, peserta pertukaran pelajar akan mengikuti serangkaian agenda yang telah disiapkan,” ujar Rudianto.

Tiga siswa MAN Insan Cendekia Kota Batam ini bukanlah yang pertama kali terpilih dalam program Studi Exchange ke luar negeri. Sebelumnya, dua siswa MAN Insan Cendekia Kota Batam telah lebih dulu terpilih mengikuti program Studi Exchange, yakni Fachri Al-Hadid Indra siswa angkatan pertama (2018) dan Satria Wijaya (2019). “Keduanya menjalani program selama setahun di Amerika Serikat. Khusus Satria Wijaya, hingga kini masih menjalankan program tersebut,” ujarnya. (yp)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*