Unika Atma Jaya: Menunggu Situasi atau Lakukan Inovasi Nyata di Masa Pandemi?

Rektor Unika Atma Jaya, Dr. A. Prasetyantoko. (KalderaNews/Dok. Unika Atma Jaya)
Rektor Unika Atma Jaya, Dr. A. Prasetyantoko. (KalderaNews/Dok. Unika Atma Jaya)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda mengubah kebiasaan manusia di bidang pendidikan. Salah satu dampak nyata yaitu murid tidak dapat bersekolah/kuliah seperti sebelumnya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu, murid juga dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi atau biasa dikenal dengan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

Beberapa masalah pada bidang pendidikan, seperti masih kurang merata akses pendidikan menimbulkan banyak kekhawatiran terkait dengan masa depan pengelolaan dan pelayanan pendidikan.

Menjawab permasalahan tersebut, Unika Atma Jaya Bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan seminar online bertajuk “Resiliensi Dunia Pendidikan” bersama Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud dan Penny Handayani, M.Psi., Psikolog selaku Dosen Psikologi Unika Atma Jaya pada Januari 2021.

BACA JUGA:

Dalam sambutan pembuka acara, Rektor Unika Atma Jaya Dr. Agustinus Prasetyantoko mengatakan, manusia dihadapkan oleh dua pilihan di masa pandemi Covid-19 ini, yaitu menunggu situasi kembali normal atau melakukan perubahan-perubahan. Ia juga mengatakan pada sektor pendidikan, khususnya Unika Atma Jaya telah melakukan perubahan-perubahan yang terjadi dalam beberapa aspek, seperti metode pembelajaran yang dilakukan secara blended learning dan perbaikan kurikulum sesuai dengan situasi saat ini.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*