
JAKARTA, KalderaNews.com – Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) mendukung program penanganan kasus stunting (gangguan pertumbuhan fisik dan otak pada anak karena kurangnya asupan gizi dalam waktu lama) yang digalakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dukungan tersebut terwujud dalam program Kampus Siaga dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) dan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Bidang GIZI (AIPGI).
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Aris Junaidi menegaskan program tersebut bertujuan menggerakkan perguruan tinggi sehingga mendorong mahasiswa dalam 8 aktivitas Kampus Merdeka yang dilakukan di luar kampus demi membantu penanganan stunting.
BACA JUGA:
- Ujian Nasional 2021 Resmi Ditiadakan, Begini Cara Menentukan Kelulusan
- Memaksakan Atribut Agama Tertentu, Menag: Itu Pemahaman Agama Sebatas Simbolik
- Sah, Peserta Didik di Sekolah Negeri Bisa Memilih Seragam Tanpa Kekhususan Agama
“Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberikan peluang bagi mahasiswa kesehatan untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan mengenai stunting. Mahasiswa selama satu semester dapat mendampingi kasus stunting namun harus dilakukan diseminasi dan pengarahan oleh dosen sebelum langsung terjun ke lapangan,” jelas Aris.
Awalnya, program Kampus Merdeka terkait hak belajar tiga semester di luar program studi memang tidak berlaku bagi program studi kesehatan. Namun, Aris menambahkan, seiring berkembangnya waktu sudah banyak best practice yang sudah diimplementasikan oleh bidang kesehatan, misalnya dalam kegiatan Kampus Merdeka berupa proyek kemanusiaan dan program relawan menggerakkan puluhan ribu mahasiswa kesehatan dalam penanganan Covid-19.
Di samping itu, menurut Aris, pendidikan tinggi juga berperan memberikan rekomendasi dari hasil kajian atau penelitian dalam penanganan stunting. Tidak kalah penting, implementasi praktik penanganan percepatan penurunan stunting di tingkat wilayah dengan melakukan edukasi dan promosi kepada masyarakat melalui pendekatan keluarga oleh kerja sama perguruan tinggi dengan lembaga terkait merupakan kebijakan dari pendidikan tinggi.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply