MALANG, KalderaNews.com – Skripsi kerap jadi momok bagi mahasiswa tingkat akhir. Mulai dari menentukan tema, mengumpulkan referensi, menyusun instrumen dan pengumpulan datanya hingga proses pembimbingan dengan dosen pembimbing.
Rangkaian proses penyusunan skripsi tersebut sering dianggap sebagai bagian menyelesaikan jenjang S-1 yang menakutkan. Sering pula ada anggapan bahwa tanpa proses skripsi tersebut, lulus kuliah merupakan utopia belaka.
BACA JUGA:
- Ingin Skripsi, Mahasiswa UNNES Wajib Tanam Pohon
- Halo Pejuang Skripsi, Simak Tip Jitu dari Dosen Unnes Ini
- Dear Pejuang Skripsi, Berikut 25 Kutipan Penyemangat Menyelesaikan Skripsi
Padahal, ada cara lain yang dapat ditempuh untuk dapat lulus tanpa harus menyusun skripsi. Menarik, kan? Simak cara jitu lulus tanpa skripsi dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Di UMM, setidaknya terdapat tiga mahasiswa yang dapat lulus tanpa skripsi. Mereka yang berasal dari program studi Manajemen UMM itu antara lain: FItrah Ashary Bangun, Andhika Rahmat, dan Igo Ilham Hilabi.
Kelulusan mahasiswa tanpa skripsi ini juga tidak lepas dari kebijakan Progam Studi Manajemen yang mengizinkan untuk mengganti skripsi dengan publikasi jurnal bereputasi. Dosen pembimbing UMM, Dr. R. Iqbal Robbie, SE.,MM, mengatakan bahwa pilihan cara menyelesaikan tugas akhir sudah dilakukan program studi Manajemen sejak beberapa tahun yang lalu, salah satunya adalah mengganti penyusunan skripsi dengan pembuatan jurnal yang dipublikasikan.
Proses pengajuan jurnal yang akan dipublikasika hampir sama dengan skripsi, yakni mahasiswa harus mengjukan Surat Keputusan (SK) pembimbing, melakukan bimbingan dengan dosen selama proses pengerjaan jurnal, dan juga melakukan verifikasi saat jurnal telah diterbitkan.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut juga menjelaskan, “Perbedaan paling mencolok dari jurnak dan skripsi ada di bagian publikasi. Jurnal mengharuskan naskah penelitian mahasiswa untuk di-publish minimal pada jurnal akreditadi nasional peringkat (Shinta) dua dan jurnal internasional bereputasi. Dibandingkan skripsi, jurnal lebih ringkas dalam proses penulisan,” tutur Iqbal.
Iqbal mengatakan, ada tiga mahasiswa yang jurnalnya terverifikasi dan berhasil lulus tanpa skripsi dalam satu semester ini, mereka mampu melakukan publish karyanya pada jurnal Shinta 2. Ketiga mahasiswa ini telah mempersiapkan jurnal jauh hari sebelum mereka memperoleh SK pembimbing. Hal ini mempersingkat proses pengerjaan yang mereka lakukan.
“Keberadaan TA jurnal ini sangat bagus karena penelitian mahasiswa dapat teruji dengan baik. Oleh karenanya, kami mendorong mahasiswa untuk memproduksi jurnal sebelum menginjak semester akhir,” papar Iqbal, panggilan akrab dosen kelahiran Pamekasan tersebut.
Salah satu mahasiswa yang lulus tanpa skripsi, Andhika Rahmat, mengatakan bahwa pengerjaan jurnal ini tergolong singkat. Penulisannya sendiri hanya memakan waktu dua pekan. Sementara proses publikasi dan verifikasi jurnal memakan waktu tiga bulan.
“Saya tertarik mencoba tugas akhir jurnal karena kongkret dan kritis dalam proses pengerjaan maupun hasilnya. Selain itu, saya sudah mempelajari kasus untuk jurnal saya sejak menjadi mahasiswa baru. Hal tersebut memudahan saya dalam proses pengerjaan TA,” ungkap mahasiswa asal Ternate tersebut.
Andhika berharap kampus bisa mendorong mahasiswa untuk berani berkarya melalui TA jurnal. Di sisi lain para mahasiswa juga diharapkan bisa mengerti bahwa menulis jurnal sangat menarik. “Jika kedua hal tersebut dapat tercipta, maka akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Baik dalam penyelesaian tugas akhir kuliah maupun akreditasi jurusan,” tambahnya.
Jurnal berjudul Modicfication of Jurgen Habermas Thought in Business Management Practices: An Empirical Study at Mondragon Corp milik Andhika Rahmat dimuat di Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen. Sedangkan karya ilmiah milik Igo Ilham Hilal dan Fitrah Ashary Bangun dimuat di Jurnal Technium Science.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply