BACA JUGA:
- Universitas Paramadina Luncurkan Buku Biografi Gus Yahya Cholil Staquf, Tokoh NU Kok ke Israel
- Akademisi Paramadina Kompak Udar Kebobrokan Masalah Ekonomi Politik Saat Pandemi
- Rektor Paramadina Terang-terangan Sebut 7 Faktor Penyebab Kegagalan Kebijakan Pengendalian Covid-19 di Indonesia
Ia menambahkan sebagai cendekiawan muslim Prof. Nurcholis Madjid tidak hanya mengelaborasi isu-isu keislaman, kemodernan dan keIndonesiaan, tapi juga terkait dengan pentingnya sumber daya manusia.
“Elaborasi pemikiran pendiri Universitas Paramadina, Prof. Dr. Nurcholish Madjid mengilustrasikan betapa kita memerlukan hadirnya manusia-manusia unggul, manusia yang terbuka, inklusif, toleran, kreatif, dan inovatif, pro kemajuan, sekaligus memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi,” tandasnya.
Sementara itu, Dr. (HC), Drs. HM. Jusuf Kalla (JK) yang juga merupakan Dewan Pembina Paramadina dalam orasi ilmiahnya menyatakan pentingnya sumberdaya dan pengelolaan yang berkeadilan.
“Kita mengetahui bahwa bangsa ini sudah 76 tahun dan menghasilkan banyak kemajuan-kemajuan, disamping itu juga banyak yang perlu ditingkatkan dalam bangsa ini diantaranya adalah keadilan,” ujarnya.
Ia menambahkan tujuan Universitas Paramadina dan lembaga pendidikan lainnya ialah meningkatkan sumber daya manusia agar tidak bergantung dari luar.
Leave a Reply