JAKARTA, KalderaNews.com – Ketika anak mulai tumbuh besar, ia akan suka sekali bertanya banyak hal. Rasa ingin tahunya tumbuh. Tak hanya itu. Untuk memenuhi rasa ingin tahu itu, ia juga kerap membongkar mainannya, tanpa tahu cara memperbaikinya.
Melihat tingkah polah anak ini, tentu kadang orangtua menjadi kesal. Orangtua pun kerap memarahi anak dan melarangnya membongkar mainan lagi atau bertanya yang aneh-aneh.
BACA JUGA:
- Cara Esensial Biasakan Siswa Pakai Masker
- Inilah Daftar Lengkap Institut Swasta di Jakarta Dengan Alamat Website Resminya
- 3 Langkah Sekolah Atasi Kelelahan Pada Guru SD
- Inilah Daftar Lengkap Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jakarta
- Inilah Perbedaan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik dan Akademi
- Cara Kenalkan Sejarah Pada Anak SD-SMP Saat Belajar Di Rumah
- Penyebaran Covid-19 pada Anak, Begini Catatan Ikatan Dokter Anak
- Google Slide Buat Kelas Matematika Daring Jadi Lebih Menarik
Padahal, itulah awal mula bakat sebagai ilmuwan terbentuk. “Merdekakan anak sejak usia dini berpikir kreatif dan kritis. Dampingi dan arahkan, sehingga anak dapat belajar serta memahami apa yang sedang dilakukan,” ujar Ella Yulaelawati, Ketua dan Pendiri Yayasan Rumah Komunitas Kreatif saat menjadi pembicara dalam Webinar “Kelas Orangtua Berbagi: Rumahku Sekolahku”.
Menurut Ella yang juga mantan Direktur PAUD Kemdikbud, anak yang banyak bertanya atau membongkar mainan merupakan awal daya kreativitas. Nah, Ella memaparkan ada satu metode pembelajaran yang mendukung tumbuhnya potensi ilmuwan, yakni STEM/A atau Science, Technology, Engineering, Mathematic, and Art.
Leave a Reply