JAKARTA, KalderaNews.com – BMKG meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Hal ini dikatakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Menurut dia, cuaca ekstrem tersebut merupakan dinamika atmosfer akibat posisi Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudera.
BACA JUGA:
- Indonesia Alami Triple-Dip La Nina 3 Tahun Terakhir dan Kekeringan Parah 2023 Akibat El Nino yang Kuat
- Waspada Gempabumi dan Tsunami, Dwikora: Terjadi Secara Tiba-tiba
- Inilah Beda Asam Sulfat dan Asam Folat, Jangan Sampai Keliru!
“Waspadai untuk wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa dan Sumatera bagian selatan itu, setelah Natal hingga sampai setelah tahun baru, awal bulan,” kata Dwikorita.
“Itu potensi hujan lebat bisa sampai ekstrem dapat disertai angin kencang!” tegasnya.
Potensi cuaca ekstrem juga perlu diperhatikan sebelum perayaan Natal, terutama di wilayah utara Indonesia, yang berbatasan dengan daerah khatulistiwa.
“Namun, sebelum Natal, perlu kewaspadaan di wilayah Indonesia bagian utara, terutama di utara khatulistiwa, Sumatera Utara, Aceh, dan Kalimantan,” imbuhnya.
Selain cuaca ekstrem, Dwikorita juga menyebut bahwa selama musim Nataru ini, terdapat potensi gelombang tinggi di Samudera Hindia, Pasifik, dan Selat Sunda.
Leave a Reply