Kak Mut di Balik Paskibraka

Paskibraka dan H. Mutahar
Ilustrasi: Paskibraka dan H. Mutahar
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Jakarta tidak kondusif karena tekanan dari Belanda. Ibukota Republik Indonesia akhirnya dipindahkan ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946. Di ibukota baru ini, ulang tahun kemerdekaan Indonesia pertama dilangsungkan. Untuk hajatan penting itu disiapkan sebuah upacara pengibaran bendera pusaka di halaman Gedung Agung Yogyakarta.

Presiden Sukarno memerintahkan Kak Mut selaku ajudannya untuk mempersiapkan upacara kemerdekaan. Kak Mut yang dimaksud adalah Mayor Laut Husein Mutahar atau lebih dikenal sebagai H. Mutahar, penggubah lagu hymne Syukur. Kak Mut punya ide brilian. Upacara ini untuk mempersatukan Indonesia dan menggelorakan semangat kemerdekaan.

BACA JUGA:

Untuk merealisasikan ide itu, Mutahar mengumpulkan sepuluh pemuda-pemudi dari latar belakang etnis berbeda yang saat itu tinggal di Yogyakarta. Dalam pemikiran Mutahar, dengan mengemban tugas bersama mengibarkan bendera pusaka, pemuda-pemudi Nusantara pilihan itu dapat menjadi simbol pemersatu Indonesia.

Itulah formasi pertama pasukan pengibar bendera pusaka yang disebut Kelompok 10. Saat itu belum ada pemanggilan pemuda dari daerah luar Jawa karena situasi tidak mendukung.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*