Hal-hal Ini Penting Disiapkan Mahasiswa di Era Disrupsi

Sharing for Empowerment

BACA JUGA:

“Disrupsi itu hanya bagi orang yang tidak siap. Jika kita tidak mampu berkompetisi atau menang dari kompetitor maka kita harus bergabung dan bekerja sama dengan mereka,” ucap Paulus.

Sementara di tengah banyaknya skandal dan permasalahan, bidang politik tidak terlepas dari disrupsi. Ditegaskan Yunarto Wijaya, Indonesia menjadi salah satu yang lambat dalam perkembangan politik. Buktinya riset politik baru muncul pada 2004 dan masih menggunakan perangkat konvensional.

“Dengan disrupsi yang muncul sekarang, fungsi lembaga legislatif bisa tergantikan dengan netizen, terutama dalam pembuatan kebijakan publik. Dengan kekuatan media sosial, banyak bermunculan akun-akun politik dan masyarakat pun semakin mudah mengawasi gerak gerik para pemangku politik,” tambahnya.

Ada tiga hal yang penting untuk menghadapi era ini yang disingkat menjadi 3C yaitu capability, client, dan colaboration.

“Indonesia masih punya PR besar. Terutama kemampuan literasi dan bahasa agar dapat meningkatkan capability. Jadi tidak cukup hanya di ruang kelas. Kalau dulu, client adalah raja. Sekarang sifatnya gimmick. Terakhir, kolaborasi, itu harus. Kita tidak bisa menjadi raja di pangsa pasar kita tanpa berkolaborasi dengan sektor lain yang memiliki competitive advantage lain. Bila hal-hal ini dilakukan saya yakin Indonesia bisa berada pada skala bertahan di era disrupsi,” jelasnya.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*