JAKARTA, KalderaNews.com – Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak awal Maret lalu memaksa perjumpaan secara fisik dibatasi guna memutus rantai penyebaran virus. Hal tersebut pun menimbulkan dampak yang cukup signifikan di berbagai sektor.
Sektor pendidikan salah satunya yang mewajibkan proses belajar mengajar dilakukan di rumah. Kondisi seperti ini mengantarkan para guru serta peserta didik pada sebuah keadaan “new normal“.
Apa itu kondisi “new normal“? Pengurus BPK PENABUR Jakarta mengajak para tenaga pendidik dan kependidikan BPK PENABUR Jakarta untuk sharing pada webinar yang bertajuk “From Normal to New Normal” pada Kamis, 7 Mei 2020. Sharing ini bertujuan agar para tenaga pendidik dan kependidikan memahami kondisi “new normal” yang dihadapi dunia pendidikan saat ini.
BACA JUGA:
- Mau Kuliah Gratis di Harvard University? Kuy Daftar dan Pilih Paketnya!
- Kelas Online, Ada Rektor yang Mengajar Siswa SMP
- Tantangan Pendidikan Saat Ini Guru yang Revolusioner
- Sah! IA-CEPA Berlaku Mulai Juli, 8 Universitas Australia Siap Masuk Indonesia
- Berikut Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Mulai 8 Juni 2020
Selain itu, sharing ini juga bertujuan memberikan motivasi dan brain storming bersama pengurus tentang ide kreatif apa yang bisa dilakukan selama WFH (Work From Home).
“Kita semua memahami COVID-19 berdampak sangat besar. Kalau kita mau melihat mungkin big three-nya ada di kesehatan tentunya, kemudian pendidikan, dan ekonomi. Memang harus diakui ada ketidaksiapan, baik dari sisi guru atau sekolah, orang tua dan juga para siswa. Tetapi kondisi home learning ini justru membukakan mata kita di dunia pendidikan, bahwa pendidikan akan berjalan secara baik dan optimal, apabila ada kolaborasi yang baik antara guru atau sekolah, murid dan keluarga,” ungkap Nina Risnawati, Pengurus BPK PENABUR Jakarta memaparkan presentasinya pada webinar yang disiarkan secara live dari Zoom dan kanal YouTube BPK PENABUR Jakarta.
Secara lebih mendalam sesi sharing dipaparkan oleh Dedy Budiman selaku Pengurus BPK PENABUR Jakarta yang juga menjadi keynote speaker pada webinar ini.
“New normal merupakan kondisi yang bapak-ibi alami saat ini, kondisi dimana bapak-ibu harus mengajar peserta didik melalui platform online dari rumah. Tidak hanya tenaga pendidik, bapak-ibu karyawan juga harus berinteraksi secara online untuk menyelesaikan suatu pekerjaan setiap harinya. Ini merupakan kondisi baru yang membuat setiap kita harus terus berinovasi memikirkan ide apa yang bisa kita lakukan untuk BPK PENABUR Jakarta dalam kondisi saat ini. Inovasi apa yang bisa kita lakukan sebagai tenaga pendidik dan kependidikan BPK PENABUR Jakarta agar proses belajar mengajar berlangsung secara efektif meskipun berlangsung secara online,” jelas Deddy Budiman.
Dedy Budiman memberikan arahan berupa tip apa yang harus dilakukan para tenaga pendidik dan kependidikan BPK PENABUR Jakarta dalam menghadapi kondisi “new normal” saat ini. Dalam sharingnya Dedy menggunakan sebuah akronim “BERIMAN” (Berdoa, Inovasi, Motivasi, Aktivitas, dan Nutrisi).
“BERIMAN itu berdoa. Kita melakukan inovasi. Jaga motivasinya. Tetap lakukan aktivitas-aktivitas dan nutrisi. Bukan (nutrisi) di fisik, tapi di otak kita supaya bisa terus memikirkan apa yang bisa dilakukan,” lanjut Dedy Budiman menjelaskan.
“Bapak-ibu sekalian yang ada di ujung tombak BPK PENABUR Jakarta harus mau bersama kami (pengurus), merendahkan diri untuk mau saling menerima pendapat, saling memikirkan gagasan baru pada kondisi ‘new normal’ yang kita hadapi bersama saat ini. Mudah-mudahan bisa membuat kita mengatasi seluruh goncangan yang akan terjadi ke depan ini,” ujar Ir. Antono Yuwono, Ketua BPK PENABUR Jakarta yang juga turut hadir dan memberikan sambutannya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply