Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas Akan Segera Dibuka Lagi

JAKARTA, KalderaNews.com – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI siap membuka kembali Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas. “Kebun Raya akan kembali dibuka dengan protokol kunjungan yang baru,” tegas Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko.

BACA JUGA:

• Nyoman Darta: Kemiskinan Bukan Penghalang untuk Sukses
• Mahasiswa Bisa Belajar pada Siapa Saja, Jokowi: Tidak Hanya pada Dosen
• Dian Sastro: Karakteristik Anak Tarakanita Itu Tahan Banting
• Kuliah Online Dipermanenkan, Begini Kata Presiden Jokowi dan Mas Menteri Nadiem
• Wahana Visi Indonesia: 42 Persen Anak Bosan di Rumah dan Ingin Belajar di Sekolah

Handoko melanjutkan, pembukaan ini menjadi momentum Kebun Raya sebagai salah satu platform riset LIPI yang juga difungsikan sebagai wahana eduwisata dengan standar layanan yang lebih baik sesuai protokol kesehatan. Handoko berharap, pengunjung dapat mengikuti protokol kunjungan yang berlaku di Kebun Raya untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.

Nah, menurut Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, R. Hendrian, berikut beberapa protokol kesehatan yang mesti ditaati pengunjung Kebun Raya:

• Calon pengunjung harus memastikan dirinya sehat sebelum berkunjung ke Kebun Raya.
• Pengunjung diwajibkan memakai masker serta selalu menjaga jarak aman.
• Pengunjung harus mencuci tangan di fasilitas cuci tangan dengan touchless sanitizer yang telah disediakan di beberapa titik area.
• Pengunjung juga disarankan selalu membawa hand sanitizer sendiri.
• Untuk mengurangi kontak fisik, pembelian tiket masuk Kebun Raya dilayani secara online di lama resmi kebun raya yang bisa langsung terintegrasi dengan smartphone pengunjung.

“Selama masa transisi ini kunjungan bersifat terbatas, hanya untuk pembelian tiket secara online dan pemilik kartu member Kebun Raya,” ujar Hendrian. Transaksi non-tunai juga akan diberlakukan di gerai souvenir dan makanan.

Selain itu, pihak pengelola Kebun Raya secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan ke fasilitas publik, seperti toilet, kursi taman, dan mobil wisata. “Untuk mobil wisata juga akan dilakukan pembatasan kapasitas tempat duduk,” Kata Hendrian.