JAKARTA, KalderaNews.com – Model jarak dan hibrida telah menjadi cara baru bersekolah, dan keduanya tidak terlalu ideal. Pembelajaran langsung dan berbeda dapat dibatasi. Mencari cara untuk menjaga konsistensi, struktur, dan kolaborasi merupakan hal yang menantang.
Perubahan cepat dalam cara pendidik dan siswa belajar dan berkomunikasi bukanlah hal yang biasa, bahkan beberapa siswa mengalami kesulitan menghadapi situasi saat ini.
Secara khusus, siswa spesial dengan ketidakmampuan belajar cenderung menunjukkan kesulitan dalam merangkul perubahan dan menyesuaikan diri dengan struktur baru sambil mempertahankan produktivitas mereka. Lalu, bagaimana cara merangkulnya supaya mereka bisa beradaptasi?
BACA JUGA:
- Guru Disabilitas Daksa Inspiratif di Bandung, Menyerah Bukanlah Pilihan
- Orang Tua Tak Perlu Malu Punya Anak Berkebutuhan Khusus
- Kemdikbud: Kondisi Fisik Bukan Penghalang untuk Merdeka Belajar
Dukung Perilaku Positif
Lakukan observasi iklim di dalam kelas Anda. Perilaku apa yang kurang di antara siswa Anda? Dilansir dari edutopia, seorang guru menceritakan pengalaman mengajar siswa berkebutuhan khusus. Ia menemukan fakta bahwa mayoritas siswa kurang fokus dan tidak mendengarkan dengan penuh perhatian atau bekerja secara produktif dalam kelompok.
Leave a Reply