Ini Klarifikasi Lengkap dan Dalih BRIN Terkait Tudingan Penyelewengan Anggaran oleh BRIN

Sharing for Empowerment

2). Kekurangan Volume atas Pekerjaan Infrastruktur

BRIN sangat menyayangkan adanya penyampaian informasi yang sama sekali tidak tepat, tendensius, dan tanpa klarifikasi terkait potensi kelebihan pembayaran kepada penyedia barang/jasa pelaksana pembangunan.

Sesuai prosedur, setiap pembangunan fisik yang diselesaikan oleh K/L akan dilakukan pemeriksaan bersama untuk memastikan kebenaran penyelesaian, termasuk apabila ada temuan, misalnya kekurangan volume pekerjaan yang selalu terjadi akibat perbedaan antara perencanaan dan kondisi riil di lapangan. Sebagai tindak lanjut, K/L wajib melakukan penagihan kembali ke penyedia barang/jasa apabila terjadi kelebihan pembayaran sesuai rekomendasi Tim Pemeriksa.

Secara umum selisih kekurangan volume pada pekerjaan konstruksi di BRIN jauh di bawah 1% dari nilai pekerjaan, dan selalu dilakukan penagihan kembali sesuai rekomendasi Tim Inspektorat BRIN maupun BPK RI untuk disetorkan secara langsung ke kas negara oleh penyedia barang/jasa.

Salah satu contoh ketidakakuratan artikel Koran Tempo yang sangat menyesatkan adalah data infografis yang menuliskan adanya kekurangan volume senilai Rp. 808 miliar pada pekerjaan gedung BASICS (Bandung Advanced Science and Creative Space), padahal nilai kontrak pekerjaan yang telah dituntaskan tersebut tidak lebih dari Rp. 300 miliar.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*