16 Warisan Budaya Tak benda Indonesia yang Diakui oleh UNESCO, Ada Apa Saja?

Reog Ponorogo. (Ist.)
Reog Ponorogo. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Mari mengenal daftar 16 warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui oleh UNESCO. Ada apa saja warisan itu?

Sebanyak 16 warisan budaya tak benda (WBTb) dari berbagai daerah di Indonesia telah resmi diakui oleh UNESCO.

Ada 16 warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO sejak 2008 hingga 2024. Pengakuan ini menjadi kebanggaan bangsa atas kekayaan budaya yang dimiliki oleh negara ini.

BACA JUGA:

Pengakuan oleh UNESCO memberikan pengakuan global dan menjadi dorongan untuk bangsa Indonesia menjaga kelestarian warisan yang ada.

Lalu, apa sajakah 16 warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO?

1. Keris Indonesia (2008)

Warisan Keris diakui oleh UNESCO pada 4 November 2008 sebagai simbol warisan budaya Nusantara yang kaya akan filosofi, seni, dan keahlian tempa logam. Keris bukan sekadar senjata, tetapi juga cerminan nilai spiritual dan identitas budaya.

2. Wayang Kulit Sejak (2008)

UNESCO juga memasukkan wayang ke dalam kategori Warisan Budaya Dunia tahun 2008. Banyak turis asing yang tertarik mempelajari wayang saat liburan ke Indonesia.

3. Batik Indonesia (2009)

Batik masuk dalam daftar UNESCO pada 30 September 2009. Ragam motifnya yang mencerminkan kearifan lokal menjadikan batik sebagai media ekspresi budaya yang terus berkembang, termasuk dalam pendidikan dan pelatihan batik sejak 1 Oktober 2009.

4. Pendidikan dan Pelatihan Batik (2009)

Selain batik, Pendidikan dan Pelatihan Batik juga diakui sebagai praktik pengamanan yang baik untuk generasi muda dan diakui sebagai warisan UNESCO.  Pendidikan dan Pelatihan Batik melibatkan berbagai institusi pendidikan dan museum batik.

5. Angklung (2010)

Angklung, alat musik bambu khas Sunda, diakui pada 16 November 2010. Alat musik ini menggambarkan harmoni yang sejalan dengan semangat gotong royong.

6. Tari Saman (2011)

Tari Saman dari Aceh diakui UNESCO pada 24 November 2011 sebagai warisan yang memerlukan perlindungan mendesak. Tarian ini menggabungkan seni gerak yang serempak dengan lantunan syair penuh makna.

7. Tas Noken (2012)

Tas noken adalah sebuah karya seni berupa anyaman khas Papua yang diakui oleh UNESCO pada 4 Desember 2012. Noken bukan berfungsi sebagai tas, tetapi juga simbol kehidupan dan kelestarian lingkungan.

8. Tiga Golongan Tari Tradisional Bali (2015)

Tari Bali, termasuk Wali, Bebali, dan Balih-balihan menjadi warisan tak benda selanjutnya yang diakui UNESCO pada 2 Desember 2015. Tari ini menjadi bagian dari ritual keagamaan dan hiburan.

9. Perahu Pinisi (2017)

Seni rakit perahu Pinisi di Sulawesi Selatan diakui UNESCO pada 7 Desember 2017. Pinisi menjadi simbol ketangguhan pelaut Indonesia yang dikenal dunia.

10. Pencak Silat (2019)

Tradisi bela diri pencak silat diakui UNESCO pada 12 Desember 2019. Seni ini mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal seperti hormat, disiplin, dan solidaritas.

11. Pantun (2020)

Pantun resmi menjadi bagian WBTb pada 17 Desember 2020. Puisi tradisional ini sarat makna dan digunakan untuk menyampaikan pesan moral dan sosial.

12 Gamelan (2021)

Gamelan yang merupakan alat musik tradisional Jawa, dengan harmoni bunyinya, diakui oleh UNESCO pada 15 Desember 2021. Alat musik ini menjadi jembatan ekspresi budaya dan spiritualitas Jawa dan Bali.

13. Jamu (2023)

Budaya sehat jamu juga masuk dalam daftar UNESCO pada 6 Desember 2023. Jamu mencerminkan tradisi herbal Indonesia yang diwariskan lintas generasi.

14. Reog Ponorogo (2024)

Reog Ponorogo menjadi warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO pada 3 Desember 2024. Pertunjukan seni yang unik ini membutuhkan perlindungan mendesak karena menghadapi tantangan modernisasi.

15. Kebaya (2024)

Terakhir, ada kebaya yang diakui oleh UNESCO di tanggal yang bersamaan dengan pengakuan Reog Ponorogo. Kebaya sebagai salah satu tradisi berpakaian nusantara menjadi milik dunia dengan pengakuan resmi dari UNESCO.

16. Kolintang (2024)

Kolintang juga resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO, tepat setelah diakuinya Reog Ponorogo dan Kebaya.

Alat musik tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara ini resmi masuk dalam warisan budaya tak benda UNESCO per 5 Desember 2024.

Dari 16 warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui oleh UNESCO, pasti kamu tidak asing lagi karena semua daftar ini erat dengan kebudayaan di negara ini.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*