Aplikasi “Jepret” Besutan Mahasiswa ITB Raih Juara 1 Jamkrindo Hackathon 2019

Tim Jepret ITB
Tim Jepret ITB (Dok. Humas ITB)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung menciptakan aplikasi bernama “Jepret”. Aplikasi itu berguna sebagai pelengkap dan pembaharu data UMKM di Indonesia yang beroperasi dengan cara mengajak masyarakat untuk melakukan peninjauan (review) dan pendokumentasian UMKM yang ada di sekitarnya.

Pada aplikasi Jepret, pengguna dapat melihat daftar UMKM di sekitarnya dan saat berada di salah satu UMKM, pengguna dapat menjawab beberapa pertanyaan untuk memenuhi data UMKM pada database Jamkrindo. Setelah menjawab pertanyaan, pengguna diarahkan untuk menjepret alias memfoto lokasi usaha. Jepretan atau hasil foto pengguna ini akan dianalisis lebih lanjut dengan memvalidasi data yang diterima.

BACA JUGA:

Aplikasi tersebut dibuat Cornelius Yan Mintareja, Feby Eliana Tengry, Christzen Leonardy, Gabriel Bentara Raphael, dan Muhammad Aditya Hilmy. Melalui aplikasi tersebut mereka berhasil menjadi juara 1 Jamkrindo Hackathon 2019, sebuah kompetisi skala nasional yang diadakan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) di Jakarta pada awal Juli lalu.

Jamkrindo Hackathon 2019 merupakan kompetisi yang dirancang untuk menyelesaikan masalah internal Jamkrindo. Jenis kompetisi ini yakni hackathon di mana peserta diminta merealisasikan ide yang telah diajukan dalam waktu 48 jam. Peserta kompetisi ini berasal dari berbagai kalangan, baik mahasiswa, masyarakat umum, bahkan start-up.

Fitur-fitur penting aplikasi Jepret telah diujicobakan pada final Jamkrindo Hackthon. Fitur ini meliputi verifikasi dan review yang dapat diakses untuk jenis usaha UMKM di sekitar pengguna. Foto yang diinput akan diproses dengan teknologi image processing untuk validasi data. Terdapat pula dashboard Jamkrindo, di mana pihak Jamkrindo dapat melihat data UMKM dan menyetujui pinjaman yang diajukan UMKM yang telah lengkap datanya.

Lalu, terdapat laporan hasil data analytics di mana pihak Jamkrindo dan UMKM dapat melihat semua laporan hasil analisis data. Fitur insentif pengguna juga tak kalah menarik karena tentu akan banyak bermanfaat bagi pengguna.

“Kami sangat bersyukur bisa dapat pencapaian ini,” tutur Feby. Ia juga mengungkapkan bahwa pengalaman berharga ini memberi banyak insight baru, seperti ternyata banyak kegiatan di sekitar yang masih dapat dioptimasi dengan perkembangan teknologi.

Jamkrindo merupakan Perusahaan Umum yang memiliki pelanggan dengan jumlah yang sangat besar. Dalam memberikan kredit, tentu Jamkrindo harus mempertimbangkan prospek Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari data yang dikumpulkan. (yp)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*