Gugurnya Saureen Saragih dan Tujuan Belajar Sejarah

Sharing for Empowerment

Dan malang tak dapat ditolak. Dalam perang yang sengit, di tengah kepungan mendadak tentara Belanda, Letnan Saureen  tertembak dan gugur bersama Letnan Tugimin. Lebih tragis lagi, jenazahnya tak sempat diselamatkan. Bila dulu Saureen bersama timnya dapat menyelamatkan jenazah Sakti Lubis untuk diserahkan kepada keluarga, kali ini hal seperti itu tak terjadi. Jenazah Saureen tak diketahui rimbanya sampai sekarang.

***

Beberapa hari belakangan sempat menjadi pembicaraan hangat tentang isu akan dihapuskannya Pelajaran Sejarah dari kurikulum Sekolah Dasar. Dengan cepat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membantahnya, setelah suara ramai-ramai para guru dan kalangan pendidik mengeritik dan menolak wacana tersebut.

Lalu ‘paduan suara’ terdengar dari berbagai pihak mengumandangkan pentingnya pelajaran sejarah. Para guru angkat bicara. Antara lain dengan mengucapkan ulang kalimat klise, “Bangsa yang besar tidak boleh melupakan sejarahnya.” Bahwa “pelajaran sejarah sangat penting sebagai penguat karakter siswa dan identitas kebangsaan.” Bahwa “mata pelajaran sejarah relevan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, agar siswa bisa memahami semangat nasionalisme serta keteladanan pahlawan.”




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*