Gugurnya Saureen Saragih dan Tujuan Belajar Sejarah

Sharing for Empowerment

Semua yang telah terucapkan oleh para guru itu tentu saja sangat penting. Namun, ada satu hal yang barangkali jarang sekali kita ungkapkan sebagai fungsi sejarah. Dan itulah  yang dikatakan oleh Payung Bangun ketika menulis sosok almarhum Saureen. Yaitu “untuk meletakkan kembali seseorang pada tempat yang selayaknya.”

“Temanku, Saureen,” tulis Payung Bangun, “Jasadmu hilang tak dapat diketemukan, tetapi sejarah perjuangan Bangsa Indonesia menuntut agar namamu ditempatkan pada tempat yang selayaknya…..”

Inilah fungsi sejarah yang acap kali terabaikan. Seringkali sejarah dianggap berfungsi statis sebagai piranti untuk mengabadikan dan glorifikasi terhadap masa lalu –meskipun itu ada kalanya penting. Tetapi sesungguhnya yang jauh lebih penting ialah sejarah juga harus berfungsi mempertanyakan masa lalu itu,  mengajak siswa bernalar kritis untuk tak mengabaikan yang terpinggirkan, sekaligus menghayati sejarah sebagai ranah bagi solidaritas kemanusiaan.

* Eben E. Siadari adalah alumni Advanced Course for Practical Journalism, Thomson Foundation, Cardiff Wales, bekerja sebagai penulis dan trainer kepenulisan. Buku karyanya antara lainEsensi Praktik Menulis (2019), The Beautiful Sarimatondang (2020), Perempuan-perempuan Batak yang Perkasa (2020) dan Kerupuk Kampung untuk Gadis Berkacamata Bill Gates (2020).




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*