Gugurnya Saureen Saragih dan Tujuan Belajar Sejarah

Sharing for Empowerment

Pertempuran demikian hebatnya. Saling adu tembak terjadi. Sakti Lubis sebagai komandan batalion ketika itu memimpin anak buahnya dari depan, menerapkan strategi perang klasik. Sakti Lubis dan Kapten Mardjunet mengerahkan dua batalion dalam serangan itu dan mencoba merangsek ke jantung pertahanan musuh.

Pada saat itu lah Sakti Lubis tertembak. Tubuhnya rubuh persis di depan pertahanan musuh. Tembak menembak masih terus terjadi dan jasad Sakti Lubis belum dapat diselamatkan sampai lama.

Baru keesokan paginya, setelah pertempuran mereda, Kapten Mardjunet berbicara kepada anak buahnya. Ia menanyakan siapa di antara mereka yang secara sukarela bersedia diterjunkan untuk mengambil jenazah Sakti Lubis.

Misi itu berat dan berbahaya. Semua prajurit tahu akan risikonya. Pada saat itulah Saureen Saragih tampil. Ia beserta beberapa orang prajurit  lainnya bersedia melaksanakan tugas berbahaya itu. Dengan bersusah payah,  dilengkapi dengan beberapa karabijn dan tandu, dapatlah mereka mengambil jenazah Sakti Lubis.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*