Pengusaha Indonesia Pecahkan Rekor Donatur Beasiswa Terbesar ke LKYSPP Singapura

Lee Kuan Yew School of Public Policy NUS Singapura
Lee Kuan Yew School of Public Policy NUS Singapura (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, Kalderanews.com — Low Tuck Kwong Foundation mencatat sejarah baru dalam pengucuran dana beasiswa di Singapura.

Yayasan yang berafiliasi dengan seorang pengusaha dari Indonesia ini mendonasikan beasiswa setara S$101 juta kepada Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP).

Ini merupakan donasi beasiswa terbesar yang pernah diterima LKYSPP.

BACA JUGA

Donasi tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung keperluan program kepemimpinan (leadership programmes) bagi para Aparat Sipil Negara (ASN) yang berasal dari negara-negara Asia serta untuk keperluan beasiswa mahasiswa di kampus LKYSPP.

Menurut berita yang disiarkan oleh The Straits Times, Low Tuck Kwong Foundation adalah yayasan yang namanya diambil dari seorang “raja batu bara” kelahiran Singapura yaitu Low Tuck Kwong. Pengusaha yang akrab dipanggil Datuk Low itu adalah pendiri Bayan Resources, perusahaan tambang batu bara di Indonesia.

Datuk Low bermigrasi ke Indonesia dari Singapura pada tahun 1972, setelah bekerja pada perusahaan konstruksi milik ayahnya di Singapura pada masa mudanya.

Beasiswa yang diberi nama Low Tuck Kwong Foundation Advance Asia Leadership Fund akan digunakan untuk mendukung leadership programmes bagi ASN dari negara-negara Asia, sementara Low Tuck Kwong Foundation Scholarship akan menyediakan beasiswa untuk mahasiswa LKYSPP yang berasal dari negara-negara Asia untuk tahun ajar 2023.

Beasiswa ini nantinya diberikan berdasarkan prestasi akademik bagi mahasiswa yang mengambil program Magister Kebijakan Publik, Magister Administrasi Publik serta Magister Hubungan Internasional.

Dengan donasi ini LKYSPP, yang adalah sekolah pascasarjana otonom dari National University of Singapore (NUS), dapat mengembangkan programnya yaitu Executive Education programme on Singapore Futures. Program ini adalah sebuah pelatihan atau training profesional yang memberikan ketrampilan berpikir ke masa depan (future thinking) dan ketrampilan perencanaan untuk para guru, student leaders, dan pekerja muda profesional.

Mempererat Indonesia-Singapura

Di acara penandatanganan pemberian donasi yang dilaksanakan hari Rabu, 22 Februari 2023, Dekan LKYSPP, Danny Quah, menyatakan donasi ini akan memperluas jaringan LKYSPP sehingga baik mahasiswa Singapura maupun mahasiswa Indonesia bisa tetap memiliki hubungan yang baik satu sama lain.

“Pemberian donasi ini akan membuat warga negara tetangga kita memahami bagaimana negara Singapura bekerja dan memberikan gambaran bagaimana Indonesia akan mengarahkan langkahnya. Pemberian donasi ini akan membuat Singapura berlanjut sebagai referensi global dalam hal pemerintahan yang berkualitas serta kebijakan publik yang sehat,” kata Danny.

Mantan Menteri Senior Goh Chok Tong, yang memimpin dewan pengurus LKYSPP mengatakan “LKYSPP akan menggunakan donasi ini untuk membawa lebih banyak mahasiswa Indonesia dan mahasiswa dari negara-negara Asia lainnya yang memenuhi syarat untuk belajar di LKYSPP melalui beasiswa dan dukungan biaya hibah.”

“Donasi ini juga akan membuat LKYSPP dapat menyediakan lebih banyak beasiswa dan hibah bagi para mahasiswa Singapura yang memenuhi syarat.”

Goh mengatakan ia berkenalan dengan Datuk Low pada sebuah sesi golf sekitar 30 tahun yang lalu dan menjadi akrab dengannya setelah pensiun sebagai perdana menteri.

“Di sebuah kesempatan pada tahun lalu, ia (Datuk Low) mengatakan kepada saya bahwa ia ingin membuat donasi yang berdampak besar bagi relasi Singapura-Indonesia. Ia meminta saya untuk memberikan ide tentang ini.”

Mantan Menteri Senior Singapura itu pun mengatakan bahwa ia secara langsung terpikir tentang LKYSPP yang merupakan institusi pendidikan kebijakan publik ternama di Asia.

Anak perempuan Datuk Low, Elaine Low yang merupakan ketua Low Tuck Kwong Foundation mengatakan “Donasi ini bisa terwujud karena hubungan persahabatan antara Mantan Menteri Senior Goh dengan ayah saya dan karena ketertarikan keduanya untuk memberikan layanan kepada publik.”

“Kami percaya mahasiswa dan para pemimpin akan memperoleh manfaat dari kerja sama pembelajaran bilateral dan pertukaran mahasiswa, saling berbagi serta membangun hubungan yang signifikan antara Singapura dan wilayah lain. Harapan kami adalah donasi ini akan mengarah menjadi solusi untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan serta meningkatkan taraf hidup warga Singapura dan juga warga negara tetangga lainnya.”

Elaine Low merupakan lulusan Magister Kebijakan Publik LKYSPP tahun 2014.

Presiden NUS, Tang Eng Chye mengatakan ini bukan pertama kalinya Elaine Low memberikan donasi kepada NUS. Pada tahun 2011, NUS mendirikan Low Tuck Kwong Distinguished Professorship dengan total hibah S$3 juta.

Elaine Low Scholarship juga telah mendukung mahasiswa yang memiliki kompetensi tinggi untuk mendapatkan akomodasi berupa tempat tinggal dan kesempatan belajar di NUS University Town.

Tahun 2021, Datuk Low juga memberikan donasi kepada Social Mobility Foundation, sebuah yayasan yang didirikan di LKYSPP, untuk mendanai penelitian akademik tentang ketimpangan pendapatan dan mobilitas sosial.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News


*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*