Jangan Remehkan Kata, Padanya Ada Tenaga dan Cinta: Pelajaran dari Stanford

Sharing for Empowerment

Namun, menurut hasil riset tim Stanford, wacana yang merendahkan seperti itu dapat merusak tujuan pemberian bantuan.  Para penerima menjadi terstigma sebagai orang yang lemah. Padahal yang diperlukan adalah diksi yang menghargai martabat  si penerima, sehingga akan mengurangi rasa malu dan meningkatkan kepercayaan diri ketika menerima bantuan.

“Ketika orang memberikan bantuan, mereka sering menganggapnya hanya sebagai cara untuk mengurangi ketidaksetaraan ekonomi,” kata Catherine Thomas, dikutip dari laman resmi Stanford University.

“Apa yang tidak sering mereka sadari adalah bahwa proses pemberian bantuan dapat berakhir karena secara tidak sengaja menonjolkan atau bahkan memperparah kesenjangan status dan yang memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan pada kesejahteraan dan perilaku penerima,” lanjut dia.

Catherine Thomas dan tim Stanford sampai pada kesimpulan ini berawal dari penelitian mereka di Kenya. Mereka melakukan eksperimen terhadap  565 orang yang tinggal di sebuah komunitas berpenghasilan rendah di negara itu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*