Jangan Remehkan Kata, Padanya Ada Tenaga dan Cinta: Pelajaran dari Stanford

Sharing for Empowerment

Kedua, kata-kata semakin penting dalam konteks komunikasi di antara dua aktor yang tidak seimbang. Ketika konteksnya adalah adanya posisi yang kuat dan yang lemah, pemimpin dan yang dipimpin, yang mengajar dan diajar, diksi dalam wacana yang dikembangkan harus mempertimbangkan pesan-pesan penghormatan akan martabat sesama dengan spirit pemberdayaan.

Nah, ketika kamu menyusun makalah untuk dipresentasikan di kampus, tatkala meminta adik mengerjakan pe-ernya, sudah tahu kan, diksi seperti apa yang akan kamu rangkai? Selamat berkata-kata.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu

* Eben E. Siadari adalah alumni Advanced Course for Practical Journalism, Thomson Foundation, Cardiff Wales, bekerja sebagai penulis dan trainer kepenulisan. Buku karyanya antara lain Esensi Praktik Menulis (2019), The Beautiful Sarimatondang (2020), Perempuan-perempuan Batak yang Perkasa (2020) dan Kerupuk Kampung untuk Gadis Berkacamata Bill Gates (2020).




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*