Lukas Djapri, Peneliti Belia “Superkapasitor dan Struktur Nano“ dari Tarakanita Citra Raya

Sharing for Empowerment

Ia menambahkan, begitu Tarakanita ada program, program itu dibuka untuk semua siswa. Mau yang jago IPA, Matematika atau yang peringkatnya belum memuaskan, semua berhak ikut program.

Koordinator Pengembangan Riset Tarakanita Wilayah Tangerang, Esli Yunita Sari, S.Si
Koordinator Pengembangan Riset Tarakanita Wilayah Tangerang, Esli Yunita Sari, S.Si (KalderaNews/Dok. Pribadi)

Selanjutnya peran guru adalah memberikan support atau semangat. Setelah suatu program diumumkan , guru memberikan semangat pada anak-anak. Jika ada anak yang offering (menawarkan diri) maka guru-guru dirangkul dan didorong untuk membimbing.

Namun demikian, akunya, ada juga unit yang peserta didiknya masih perlu dimotivasi karena tidak ada yang mengajukan diri. Dalam hal ini guru memiliki tugas menjadi “kompor” untuk anak-anak agar ikut dan belajar lebih daripada yang diberikan di kelas.

Science Club Berbasis Projek

Untuk menggembleng anak-anak agar makin memahami mata pelajaran tertentu, Tarakanita juga memiliki Science Club. Science Club ini macem-macem. Kalau zamannya Lukas Djapri, peserta didik yang ikut diajari membuat project yang harus dikerjakan dan didiskusikan bareng-bareng dengan pembimbing.

Science Club yang berbasis project ini beda dengan Science Club untuk mereka yang ikut kompetisi KSN, OSN atau Olimpiade yang berbasis menjawab soal. Science Club Tarakanita ini berbasis penelitian dan project.




1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*