JAKARTA, KalderaNews.com — Di masa muda mereka banyak guru rela bekerja di sekolah (komunitas) miskin. Mereka mendidik murid-murid yang kebanyakan dari kalangan kurang mampu pula.
Tetapi kerelaan itu sering kali singkat. Dua-tiga tahun berikutnya mereka meninggalkan sekolah itu. Alasannya sangat manusiawi, mereka menerima tawaran di sekolah yang lebih kaya, dengan murid yang lebih makmur.
Ini sudah jadi cerita lama di California, AS. Akibatnya sekolah-sekolah miskin memiliki lebih sedikit guru berpengalaman.
Mengajar di sekolah miskin tantangannya memang berat. Ini bukan hanya soal gaji yang lebih rendah. Siswa yang dihadapi juga lebih sulit.
Tidak sedikit dari mereka lebih mungkin datang ke sekolah dalam keadaan lapar dan kurang tidur. Siswa dalam kondisi seperti itu cenderung terlambat menguasai pelajaran dan kecil kemungkinannya untuk lulus SMA dan kuliah.
Bekerja di sekolah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi mengharuskan guru menyeimbangkan kesejahteraan mereka sendiri dengan kebutuhan siswa yang sangat besar. Banyak yang menyerah dan pergi untuk mencari tempat yang dianggap lebih baik.
Leave a Reply